Postingan

PBV dan PER

Gambar
  Dua rasio paling penting dalam analisis fundamental yang sering digunakan untuk memilih dan merekomendasikan saham adalah   price to earnings ratio   (PER) dan   price to book value   (PBV). Saya sudah menulis beberapa artikel tentang PER di kolom ini. Kali ini saya akan fokus pada rasio PBV. Di kalangan investor, PBV lebih diandalkan untuk menilai menarik tidaknya saham-saham di sektor keuangan, seperti bank, perusahaan sekuritas, perusahaan pembiayaan dan asuransi. Aset industri ini sebagian besar bukan dalam bentuk aset tetap, tetapi berupa aset finansial, seperti tagihan, investasi dan kredit. Saham dengan PBV tinggi mencerminkan besarnya optimisme investor akan prospek usaha dan profitabilitas emiten tersebut di masa depan. Sebaliknya, investor memandang saham-saham ber-PBV rendah dengan pesimisme. Berdasarkan analisis PBV, saham yang layak dibeli adalah saham dengan PBV rendah dibandingkan rata-rata industrinya dan rata-rata PBV emiten tersebut lima tahun terakhir. Namun, lain

RTI Business

Gambar
 

Saham High Dividen

Gambar
Sebagaimana diketahui, di bursa saham investor bisa mendapatkan keuntungan investasi saham dari dua sisi, yakni pertama, dari kenaikan harga saham (capital gain) dan kedua, dari pembagian keuntungan tahunan (dividen). Nah, biasanya, investor pemburu dividen akan menggunakan perhitungan imbal hasil dividen (dividend yield/yield dividen) untuk menentukan daya tarik saham dari sisi dividen, dibandingkan saham lain. Di Bursa Efek Indonesia (BEI), ada lho daftar emiten yang royal membagikan dividen dari laba bersih mereka kepada pemegang saham. Mereka tergabung dalam sebuah indeks yang disusun BEI yakni IDX High Dividend (Hidiv) 20. IDX Hidiv 20 adalah indeks di bursa saham yang mengukur kinerja harga dari 20 saham yang membagikan dividen tunai selama 3 tahun terakhir dan memiliki dividend yield yang tinggi. Referensi : https://doktersaham.com/saham/indeks-saham/idxhidiv20-februari-2020-januari-2021 https://www.cnbcindonesia.com/market/20210308092331-17-228471/20-saham-langganan-bagi-bagi-d

Saham Harga 500 an ke bawah

Gambar
Sejumlah saham berkapitalisasi kecil dan menengah masih memiliki ruang pertumbuhan dengan valuasi yang terbilang murah. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks harga saham gabungan (IHSG) parkir di level 5.947,46 pada Senin (31/5/2021). Untuk periode berjalan 2021, laju indeks komposit masih terkoreksi 0,53 persen. Koreksi lebih dalam dialami oleh Indeks LQ45 yang menciut 4,95 persen year-to-date (ytd). Kondisi serupa juga dialami oleh saham berkapitalisasi kecil dan menengah paling likuid penghuni IDX Small-Medium Cap (SMC) Liquid. Harga Murah ========== BULL HRTA BMTR Saham Undervalue SRIL SMRA PWON

Saham LQ45 dengan PBV RENDAH

Gambar
 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam 3 bulan terakhir perdagangan sudah melesat kencang 27,69%. Melesatnya IHSG tentu saja diakibatkan oleh terapresiasinya saham-saham berkapitalisasi pasar besar yang menjadi pemberat indeks. Naiknya saham-saham big caps tersebut tentu saja meningkatkan valuasinya sehingga saham-saham tersebut tidak bisa dikatakan murah lagi apabila dibandingkan dengan periode pandemi corona sedang ganas-ganasnya. Akan tetapi meskipun mayoritas sudah melesat, ternyata masih ada saham-saham berkapitalisasi pasar besar yang tergolong murah. PBV Rendah ====================== ADRO 0.71 BSDE 0.86 PGAS 0.91 MEDC 0.96 PTPP 1.0 BBTN 1.03 BBNI 1.05